THREZ'O Indonesia sendiri merupakan badan usaha yang terlahir dari kreasi Poktan Caruak Indah untuk merangkul poktan dalam memproduksi sayur P-3 (Produk Prima aman Pestisida).
Inovasi-inovasi tersebut mendapatkan apresiasi langsung dari Direktur Buah dan Florikultura (Buflo) Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Dr Liferdi Lukman SP MSi saat berkunjung ke Jorong Kubu Nagari Padang laweh, Jumat (28/7).
Ia menyebutkan dibutuhkan beberapa strategi yang perlu dilakukan kelompok tani agar lahan dapat diketahui banyak orang.
Pertama tumbuhan organik bisa menjadi krusial dan memberikan keuntungan serta harus mengetahui bagaimana cara yang benar untuk penyemprotan pastisida, pemupukkan untuk tanaman.
Kedua adalah memasarkan produk melalui sosial media dan menginformasikannya kepada masyarakat.
“Sosmed harus aktif dan harus sering untuk menginformasikan tentang hasil taninya. Kemudian jika sudah punya produk, harus punya pemasaran yang bagus dan baik untuk masyarakat,”ungkap Liferdi.
Ia berharap keuntungan terbesar dari usaha ini dapat dinikmati oleh para petani, bukan hanya pedagang saja. Para petani menanggung resiko sedangkan pedagang tidak.
Liferdi melanjutkan, sedangkan untuk mengeksport hasil tani perlu memperhatikan 3K yaitu kualitas, kuantitas, kontinu.
Disamping itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Afniwirman menambahkan di saat ini perlu diciptakan daya tarik wisata yang fleksibel dan dapat bergerak.