Bimtek dilakukan meliputi kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) usaha, teknis usaha, bimtek lanjutan/magang, dan keberlanjutan usaha. “Lanjutan dari bimtek ini nantinya, maka terwujud peningkatan mutu, packaging, marketing dan permodalan nantinya. Terkait permodalan, ada program yang dilaksanakan, yakni SIMAMAK (solusi mengatasi masalah keuangan). Untuk modal Rp100 juta ke bawah dibayar bunganya oleh pemerintah,” terangnya.
Endrizal mengungkapkan, ada 17 peluang usaha ekonomi kreatif bagi entrepreneur tersebut. Yakni, permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fashion, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan penerbitan dan aplikasi.
Dengan telah terciptanya 113 ribu entrepreneur ini, serapan tenaga kerja juga menunjukkan trend positif, dari sektor UMKM ini saja serapannya sudah mencapai 178.674 orang. Angka itu diyakini akan terus bergerak seiring perkembangan unit usahanya.
Jika perkembangannya bisa berjalan sesuai harapan, pada tahun 2026 dan awal 2027 nanti, diharapkan 100 entrepreneur akan punya pendapatan Rp2,1 miliar per tahun.
“Jadi targetnya jelas 100 entrepreneur memiliki total pendapatan Rp2,1 miliar setahun pada tahun 2026 atau awal tahun 2027. Jadi tahapan dan targetnya jelas ya, itu yang sekarang terus kita kawal,” terangnya.