“Di dua tahun pelaksanaan progul ini, pencapaiannya baru 14 ribu. Pada tahun ketiga, meski dengan APBD terbatas, kita dorong percepatannya dengan melibatkan lembaga ekonomi masyarakat. Agar sama-sama aktif. Misalnya dengan KORMI, anggotanya ada 29 induk organisasi. Kita dorong keterlibatannya sehingga seluruh anggotanya bergerak,” ungkap Endrizal.
Dengan dorongan yang sangat massif tersebut, maka pada akhir tahun 2023 sudah tercipta 108 ribu entrepreneur. Bahkan, sekarang di September 2024 totalnya sudah mencapai angka 113 ribu. Jumlah ini melebihi besaran target yang ditetapkan dalam progul.
Endrizal mengungkapkan, angka 113 ribu entrepreneur tersebut berasal dari entrepreneur milienial sebanyak 75 ribu, women entrepreneur (25 ribu). mahasiswa dan SMA/SMK (25 ribu), kabupaten/kota (50 ribu). Untuk kabupaten kota ini, di kota mencapai 5.750 dan kabupaten 35 ribu.
Selain itu juga libatkan remaja masjid mencapai 9.060. “Jumlah 113 ribu ini diharapkan jadi pada tahun 2026. Karena ini madani, maka remaja masjid juga ikut kita libatkan. Termasuk juga majelis taklim yang menjadi women entrepreneur,” ungkap Endrizal.
Dalam proses menciptakan entrepreneur ini, ungkap Endrizal awalnya dilakukan penjaringan calon entrepreneur, kemudian dilakukan sosialisasi. Setelah dilakukan verifikasi untuk menjadi entreprenuer baru dan entrepreneur, maka selanjutnya dilakukan bimbingan teknis (bimtek).