Area ekshibisi China-ASEAN Expo tahun ini seluas 102.000 meter persegi, dan total 1.953 perusahaan dari 46 negara berpartisipasi dalam pameran itu, meningkat 18,2 persen dibandingkan dengan sesi sebelumnya, termasuk 738 peserta pameran asing (termasuk 644 dari ASEAN). Lebih dari 60 peserta pameran asal Indonesia menggunakan hampir 110 stan standar untuk memamerkan mebel jati, makanan dan minuman, kerajinan tangan, aksesori rumah, dan berbagai produk khas Indonesia lainnya.
Di Paviliun Indonesia, alunan musik Nusantara bergema di telinga, sementara para pengunjung melihat-lihat dan membeli berbagai produk di stan yang menjual aneka mebel kayu, kerajinan tangan, sarang burung walet, kopi dan komoditas lainnya.
Sebagai produk khas Indonesia, Kopi Luwak memiliki banyak konsumen setia di China. Menurut Yenny, produk kopi perusahaan itu telah masuk ke China selama bertahun-tahun dan memiliki agen di Guangzhou. Seiring meningkatnya konsumsi kopi oleh kaum muda urban di China, volume penjualan berbagai produk kopi perusahaan itu di pasar China pun terus melonjak, memberikan dorongan yang lebih besar bagi perkembangan perusahaan.
"Mengikuti pameran ini dapat mempromosikan merek kami dengan lebih baik dan membantu memperluas pasar kami di China dan Asia Tenggara, yang nantinya kami akan sering berpartisipasi dalam ajang ini," tambahnya.