Ia menegaskan, pemantauan dilakukan secara ketat dari pusat hingga daerah. “Kami terus memantau situasi di lapangan dari waktu ke waktu dan siap menambah dukungan kapan pun dibutuhkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan masih banyak kendala serius yang dihadapi tim medis di lokasi bencana saat memberikan layanan kesehatan. Kekurangan obat-obatan, keterbatasan logistik, hingga sulitnya akses menuju wilayah terisolir menjadi tantangan utama.
Ketua Pengurus Pusat IDAI Dr Piprim Basarah Yanuarso menegaskan kondisi di lapangan membutuhkan dukungan cepat dan nyata dari berbagai pihak. Selain obat-obatan, Piprim menyebut keterbatasan logistik dasar juga menjadi persoalan krusial.
“Kami masih menghadapi kekurangan obat-obatan penting untuk anak, terutama untuk ISPA, Diare, penyakit kulit hingga antibiotik. Bahkan alat bantu sederhana seperti sendok obat dan air bersih untuk melarutkan obat pun masih sangat terbatas,” kata Piprim Basarah Yanuarso dalam keterangannya.
