CARAPANDANG - Bencana banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera hingga Rabu (3/12) sore telah menelan korban jiwa yang signifikan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 804 orang meninggal dunia, sementara 657 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Data terbaru yang dirilis BNPB pukul 15.30 WIB juga menyebutkan lebih dari 2.600 jiwa mengalami luka-luka. Bencana yang dipicu cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Senyar ini telah memaksa hampir 576.600 orang mengungsi dari rumah mereka.
Kerusakan infrastruktur dan permukiman warga pun sangat parah. Laporan menunjukkan sedikitnya 3.600 unit rumah mengalami kerusakan berat, 2.100 unit rusak sedang, dan 4.900 unit lainnya rusak ringan.
Evakuasi dan pendistribusian bantuan bagi warga terdampak masih terus dilakukan secara intensif.
Di balik tingginya angka korban dan kerusakan, sejumlah analisis menyoroti faktor pemicu lain di luar cuaca ekstrem. Para pegiat lingkungan dan sejumlah kalangan menilai kerusakan ekologis dan ketidakseimbangan lingkungan turut berperan besar dalam memperparah dampak bencana ini, menyebabkan jatuhnya korban jiwa yang masif.