"Kehadiran perlambatan ekonomi di China menambah ketidakpastian yang ada di pasar minyak," kata Mukesh Sahdev, kepala perdagangan hilir dan minyak di Rystad Energy, dikutip dari Reuters.
"Ketidakstabilan pasar lebih lanjut didorong oleh tarik-menarik yang sedang berlangsung antara ketakutan akan kontrol permintaan oleh ekonomi Barat dan strategi kontrol pasokan yang digunakan oleh OPEC, yang berdampak pada keseimbangan rapuh pasar minyak."
Arab Saudi akan memperpanjang pemotongan produksi 1 juta barel per hari (bph) hingga Agustus dan Rusia akan memangkas ekspor minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari.
Alih-alih memangkas produksi, Rusia akan menggunakan minyak mentah untuk memproduksi lebih banyak bahan bakar guna memenuhi permintaan domestik, kata sumber pemerintah kepada Reuters, Jumat (7/7/2023). dilansir antaranews.com