Untuk menjawab permasalahan tersebut, Kemendikbud-Ristek sepanjang tahun 2022 sudah mendistribusikan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu kepada lebih 20 ribu PAUD dan SD yang paling membutuhkan di 470 kabupaten kota yang tersebar di daerah 3T. Tidak hanya itu, pemerintah juga melakukan pelatihan dan pendampingan. Hal tersebut penting untuk dilakukan agar tujuan meningkatkan budaya literasi kepada peserta didik berjalan sesuai harapan.
Dengan adanya pelatihan dan pendampingan diharapkan para guru dan pustakawan sekolah bisa benar-benar memahami manfaat dan kegunaan buku yang diterima dengan baik dan benar. Sehingga tidak akan ada buku-buku yang menumpuk di perpustakaan karena tidak dimanfaatkan.
Indonesia darurat literasi
Kebijakan Kemendikbud-Ristek dalam memperkuat gerakan literasi merupakan keputusan yang sangat tepat, pasalnya Indonesia masuk dalam negara darurat literasi. Literasi siswa-siswa di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara berkembang lainnya.