Menghidupkan budaya literasi
Kemampuan membaca dan menulis merupakan syarat awal bagi seorang anak untuk memulai suatu pembelajaran dalam proses pendidikannya. Maka itu, ini menjadi hal paling mendasar bagaimana seorang anak untuk mampu memahami dan mencerna dalam proses pendidikannya nanti.
Menurut Mery Finocchiaro dan Micahel Bonomo dalam buku berjudul The Foreign Language Learner: A Guide for Teacher (1973) membaca adalah proses memahami makna yang terkandung dalam suatu bahasa tulis. Sedangkan menurut D.P. Tampubolon (1987) membaca memiliki arti sebagai proses penalaran untuk memahami ide atau pikiran yang terkandung dalam bahasa tulis.
Lantas, yang menjadi pertanyaan apakah setiap anak memiliki kemampuan yang baik dalam berliterasi? atau dalam proses membaca mereka hanya sekadar membunyikan kalimat dalam tulisan tersebut? Jika ini yang terjadi maka sangat disayangkan telah terjadi kegagalan dalam proses membaca itu sendiri.
Dan, hal di atas sangat mungkin terjadi, pasalnya setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Selain itu, untuk menjadi insan yang literat tidak tiba-tiba muncul, tapi harus melalui proses yang panjang dalam mencetak genarasi yang literat.