Di sisi lain, Juru Bicara Hamas mengatakan pada Sabtu lalu menegaskan mereka siap untuk menyelesaikan kesepakatan pertukaran tawanan dengan Israel yang akan membebaskan 133 sandera yang diyakini masih ditahan di Gaza sebagai imbalan atas ratusan warga Palestina yang dipenjara di Israel.
Tidak ada komentar resmi Israel mengenai tanggapan Hamas.
Pernyataan Hamas tersebut muncul beberapa hari setelah Israel membunuh beberapa anggota keluarga dari ketua kelompok faksi tersebut, Ismail Haniyeh, di Gaza. Peristiwa itu meningkatkan kekhawatiran di kalangan warga Israel yang keluarganya disandera bahwa tindakan tersebut akan menggagalkan upaya pembebasan mereka dari Gaza.
Berbicara kepada Reuters di Qatar sehari setelah pembunuhan anggota keluarganya itu, Haniyeh mengatakan kelompoknya masih mencari kesepakatan namun menuduh Israel menunda-tunda dan menghindari tanggapan terhadap tuntutan kelompok tersebut.
Seruan global untuk melakukan gencatan senjata semakin meningkat ketika perang memasuki bulan ketujuh, namun hanya ada sedikit tanda-tanda kemajuan dalam perundingan tersebut.
Sementara itu mengutip dari kantor berita Palestina, WAFA, aparat Israel menangkap lebih dari 150 pekerja Palestina dalam dua pekan terakhir ketika mereka ingin mencari peluang mencari bekerja di wilayah pendudukan Negara Yahudi.