Kedua, keberagaman tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memperlakukan uang.
"Hal ini tentunya mempengaruhi kualitas uang rupiah kita. Dalam konteks ini, tantangan ini perlu kami jawab dengan edukasi," kata Wahyu.
Ketiga, penggunaan uang selain rupiah sebagai alat pembayaran khususnya di wilayah perbatasan.
Dalam menghadapi tantangan dan menjalankan misi tersebut maka BI perlu melakukan kerjasama dan bergandengan tangan dengan semua elemen bangsa, termasuk dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).
TNI AL merupakan salah satu elemen bangsa yang berada di garda terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI melalui kekuatan armadanya dan operasi rutin menjangkau seluruh pelosok tanah air dari Sabang sampai Merauke.
Sinergi Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut diperlukan untuk dapat membantu keterbatasan Bank Indonesia dalam melakukan pengedaran uang rupiah sehingga misi Bank Indonesia dalam menyediakan uang rupiah ke seluruh wilayah NKRI khususnya wilayah kepulauan 3T dapat tercapai.
Sinergi ini secara substansi mempertemukan dua kepentingan yang sama, dimana TNI AL berkepentingan menjaga kedaulatan seluruh wilayah NKRI dengan pertahanan dan BI berkepentingan menjaga kedaulatan NKRI dengan rupiah.
Sinergi strategis antara TNI AL dan BI telah dimulai sejak tahun 2011, melalui kegiatan pelayanan kas keliling di daerah 3T di seluruh wilayah NKRI.