CARAPANDANG - Intel memutuskan menghentikan sejumlah proyek manufaktur di Eropa dan menunda pembangunan pabrik chip senilai 28 miliar dolar AS di Ohio, Amerika Serikat, sebagai bagian dari upaya efisiensi besar-besaran di bawah kepemimpinan CEO baru, Lip-Bu Tan.
Dalam laporan keuangan kuartal kedua, dilansir dari Tech Crunch pada Jumat, Intel menyampaikan bahwa mereka tidak akan melanjutkan proyek fasilitas perakitan dan pengujian chip di Polandia serta pabrik chip di Jerman, yang sejak 2024 sudah dalam status tertunda.
“Investasi kapasitas yang kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir ternyata jauh melebihi permintaan dan cenderung tidak bijaksana serta berlebihan,” ujar Tan.
“Jejak pabrik kami menjadi terlalu terfragmentasi. Ke depan, kami hanya akan menambah kapasitas berdasarkan komitmen volume nyata dan pengeluaran modal akan disesuaikan dengan pencapaian target yang konkret, bukan sebelumnya,” imbuhnya.
Selain menghentikan proyek di Eropa, Intel juga akan melakukan konsolidasi operasi pengujian chip di Kosta Rika dengan memusatkan kegiatan tersebut di Vietnam dan Malaysia.
Penundaan juga terjadi pada mega proyek pabrik chip Intel di Ohio, Amerika Serikat, yang nilainya mencapai 28 miliar dolar AS atau sekitar Rp455 triliun. Pabrik tersebut sebelumnya direncanakan mulai beroperasi pada 2025, namun sempat ditunda pada Februari dan kini kembali mengalami penundaan lanjutan.