SHARE

Istimewa

Tantangan global

Panglima adat Biak Yosep Daud Korwa menilai, untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan Nasionalisme di kalangan anak muda Biak menjadi kewajiban bersama semua elemen warga dan jajaran Pemkab Biak Numfor.

Disebutkan Korwa, bangsa Indonesia sebagai negara yang besar dan tersebar dari Sabang hingga Merauke tidak bisa menghindari tantangan globalisasi seperti pengaruh negatif budaya luar.

Akan tetapi dengan berpegang pada Pancasila, menurut Korwa, sebagai panduannya prinsip pandangan hidup bangsa Indonesia akan dapat mempertahankan identitas dan eksistensinya.

"Salah satu kiat generasi muda Papua tangguh menghadapi perubahan dengan memelihara semangat nasionalisme sejak masa kanak-kanak,"ujar mantan anggota DPRD Biak itu.

Dengan menanamkan semangat Nasionalisme anak muda Biak, menurut Korwa, akan membuat mereka lebih tangguh terhadap pengaruh negatif dan perubahan moral merajalela di era globalisasi.

"Jadi, dengan memperkuat nasionalisme dan etika pendidikan Pancasila diharapkan generasi muda Papua lebih siap menghadapi globalisasi dan mempertahankan identitas kebangsaan NKRI.

Korwa berharap, di momentum memperingati berbagai acara menyambut perayaan Proklamasi Kemerdekaan ke-77 RI akan menguatkan nilai kebangsaan dan kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia.

"Seperti gotong royong, silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu anak muda Papua untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri,"ungkapnya.

Untuk meningkatkan semangat nasionalisme untuk anak muda Biak, lanjut Korwa, pemerintah Kabupaten Biak bersama pemangku kepentingan lainnya memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia dalam kehidupan masyarakat yang harmonis dan kedamaian.

"Saya harap momentum bulan Agustus dengan digelarnya berbagai lomba 17 Agustus akan menambah wawasan kebangsaan anak muda Biak karena kita bangsa yang besar untuk merawat rumah besar NKRI,"imbuhnya.

Korwa berharap, di momentum peringatan Proklamasi Kemerdekaan ke-77 RI tanggal 17 Agustus 2022 pemerintah pusat pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan kawasan wilayah adat Saereri di Papua Utara.

Korwa menyebut, wilayah adat Saereri sangat penting dan strategis karena berada berbatasan dengan negara-negara di kepulauan Pasifik sehingga perlu dimekarkan menjadi daerah otonom baru.

"Ini pekerjaan rumah pemerintah pusat untuk melihat wilayah adat Saereri sebagai aset Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga segera juga dimekarkan menjadi daerah otonom baru Provinsi Papua Utara," harap panglima adat Saereri Korwa.

Semarak 17 Agustus

Kabupaten Biak Numfor, Papua telah memperkenalkan berbagai macam lomba untuk menyemarakkan peringatan Proklamasi Kemerdekaan ke-77 RI.

"Ada banyak lomba yang diselenggarakan panitia HUT Kemerdekaan ke-77 RI Kabupaten Biak Numfor,"ungkap Ketua panitia HUT RI yang juga Asisten 1 Sekda Biak Mahasunu.

Ia mengakui, sasaran kegiatan berbagai lomba 17 Agustus digelar untuk meningkatkan semangat nasionalisme bagi masyarakat Biak Numfor guna mengisi pembangunan di tanah Papua.

Lomba 17 Agustus digelar antara lain lomba karnaval jalan siswa PAUD TK hingga perguruan tinggi, lomba gerak jalan, parade Nusantara, tari yospan jalan, donor darah, pesta hiburan, rakyat hingga pengibaran bendera merah putih pada peringatan detik-detik perayaan Proklamasi Kemerdekaan ke-77 RI.

Untuk menjaga dan merawat nilai toleransi kerukunan beragama, wawasan kebangsaan serta semangat Nasionalisme untuk generasi muda Papua menjadi tugas kita bersama guna mempertahankan eksistensi kedaulatan NKRI dari Sabang hingga Merauke.

Halaman :
Tags
SHARE