Alaska Air Group, yang memiliki Alaska Airlines dan Hawaiian Airlines, pada Rabu melaporkan bahwa kerugian pendapatannya yang terkait dengan shutdown itu diperkirakan akan memangkas laba yang disesuaikan sebesar 15 sen per saham pada Q4.
Perusahaan itu mengatakan pihaknya harus membatalkan 600 penerbangan akibat pengurangan lalu lintas udara oleh pemerintah, yang berdampak pada sekitar 40.000 pelanggan.
Pendapatan Alaska Air Group berubah tajam menjadi negatif selama kekacauan shutdown tersebut dan belum pulih ke tren sebelum shutdown, katanya.