CARAPANDANG.COM, SANAA -- Kelompok Houthi Yaman pada Rabu (3/12) membebaskan 10 awak kapal, termasuk sembilan warga Filipina, hampir lima bulan setelah mereka ditahan menyusul tenggelamnya kapal kargo Eternity C di Laut Merah, perairan lepas pantai sebelah barat Yaman.
Al-Masirah TV, saluran yang dikelola Houthi, melaporkan bahwa "awak kapal Eternity C dibebaskan melalui mediasi Oman, dan para pelaut telah dipindahkan dari Sanaa ke Muscat, ibu kota Oman".
Pada 9 Juli, pihak Houthi mengumumkan bahwa kapal Eternity C telah tenggelam sepenuhnya dan beberapa awak kapal telah dipindahkan ke "lokasi yang aman", dua hari setelah kapal tersebut terkena serangan di Laut Merah.
Eternity C, sebuah kapal kargo komersial yang berlayar dengan bendera Liberia, diserang oleh serangkaian rudal kelompok Houthi saat mengarungi Laut Merah sekitar 51 mil laut (1 mil laut = 1,852 km) di sebelah barat Hodeidah, Yaman.
Sejak November 2023, kelompok Houthi melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang mereka klaim berkaitan dengan Israel, di tengah konflik yang masih berlangsung antara Hamas dan militer Israel di Jalur Gaza. Israel telah merespons dengan serangan udara pada beberapa kesempatan.
Kelompok tersebut menghentikan operasi maritimnya setelah Israel dan Hamas mencapai kesepakatan pada Oktober lalu untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.