CARAPANDANG - Asosiasi Kristen Nigeria melaporkan kelompok bersenjata menculik lebih dari 300 siswa dan 12 guru dari sebuah sekolah Katolik pada Jumat (21/11/2025).
Seorang warga setempat, Umar Yunus, mengatakan hanya terdapat pengamanan lokal saat penculikan berlangsung. Ia menyebut tidak ada polisi maupun pasukan pemerintah yang menjaga sekolah pada hari kejadian.
Hingga kini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas penculikan massal tersebut. Analis dan warga lokal menilai aksi ini kemungkinan dilakukan kelompok kriminal yang kerap menargetkan sekolah, wisatawan, dan penduduk desa untuk meminta uang tebusan.
Pemerintah negara bagian Niger menyatakan sekolah tetap membuka kegiatan belajar mengajar meski telah menerima peringatan intelijen terkait meningkatnya ancaman penculikan.
“Sayangnya, Sekolah St. Mary tetap buka tanpa memberi tahu atau meminta izin kepada pemerintah sehingga menempatkan siswa dan staf dalam risiko yang sebenarnya bisa dihindari,” demikian pernyataan pemerintah setempat.
Gambar satelit menunjukkan kompleks sekolah terhubung dengan sekolah dasar di sebelahnya, dengan lebih dari 50 ruang kelas dan asrama. Lokasinya berada di dekat jalan utama yang menghubungkan kota Yelwa dan Mokwa, membuatnya rentan terhadap serangan.