CARAPANDANG - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan tanggal 27 November sebagai tenggat waktu bagi Ukraina. Tenggat waktu itu diberikan untuk menerima rencana damai 28 poin yang diusulkan Washington untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Dalam wawancara dengan Fox News Radio, Trump mengatakan bahwa tenggat waktu itu bisa diperpanjang jika situasi berjalan baik. Namun, ia menegaskan bahwa Kamis (27/11/2025) tetap menjadi batas waktu yang dianggap tepat, dilansir dari Xinhua, Sabtu (22/11/2025).

"Saya memiliki banyak tenggat waktu, tetapi jika semuanya berjalan dengan baik, Anda cenderung memperpanjang tenggat waktu," kata Trump. "Namun hari Kamis adalah batasnya, kami pikir itu waktu yang tepat.”

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan bahwa ia telah berbicara dengan Wakil Presiden AS JD Vance. Kedua pihak sepakat untuk bekerja sama dengan AS dan Eropa di tingkat penasihat keamanan nasional.

Upaya ini bertujuan untuk membuat jalur menuju perdamaian lebih memungkinkan. Dalam pidato kepada rakyat Ukraina, Zelensky memperingatkan bahwa negaranya menghadapi pilihan berat.

Pilihan tersebut adalah antara kehilangan martabat atau risiko kehilangan mitra kunci. Zelenskyy juga menekankan bahwa rencana 28 poin tersebut sangat sulit untuk diterima.