"Operasi ini difokuskan pada pengamanan 61.452 objek, seperti gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, lokasi wisata, dan tempat perayaan tahun baru," ujar Kompol Raden Dian Nugraha.
Menurut survei Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama libur akhir tahun diperkirakan mencapai 110,67 juta orang, meningkat 2,83% dibandingkan tahun sebelumnya.
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024, sementara puncak arus balik pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
"Kami akan mengantisipasi potensi kepadatan di jalur tol, arteri, serta lokasi wisata melalui rekayasa lalu lintas dan pembatasan operasional angkutan barang," jelas Wakapolres.
Selain menjaga keamanan ibadah dan perayaan, Polri juga mengantisipasi potensi ancaman terorisme, bencana alam, dan kejahatan konvensional.
"Kami bekerja sama dengan TNI, Pemda, BMKG, dan instansi lainnya untuk memitigasi risiko bencana dan memastikan ketahanan pangan serta distribusi BBM tetap terjaga," tambahnya.
Perayaan Natal dan Tahun Baru diyakini mampu memberikan dampak positif pada ekonomi. Kementerian Pariwisata memproyeksikan perputaran uang selama libur akhir tahun ini mencapai Rp150 triliun.
"Keberhasilan pengamanan Nataru akan memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional," tutup Kompol Raden Dian Nugraha.