Beranda Internasional Petani Lebanon Serukan Aksi Darurat untuk Atasi Kekeringan Parah

Petani Lebanon Serukan Aksi Darurat untuk Atasi Kekeringan Parah

Foto yang diabadikan pada 15 November 2024 ini menunjukkan para petani memetik buah zaitun di Kokba, Lebanon. (Xinhua/Taher Abu Hamdan)

0
Xinhua

Situasi tersebut sama mengerikannya bagi mereka yang bergantung pada sungai terpanjang sekaligus paling vital di Lebanon, yaitu Sungai Litani.

Berdiri di tepi sungai, petani Talal Abu Fares melihat ke arah sungai yang dulunya mengalir deras. "Sungai Litani telah berubah menjadi aliran kecil," sebutnya. "Jika ini terus berlanjut, kami akan kehilangan segalanya, seperti tanaman, ternak, bahkan kemampuan kami untuk hidup di sini," keluhnya.

Sejumlah petani memanen gandum di Marjeyoun, Lebanon, pada 29 Mei 2024. (Xinhua/Ali Hashisho)

Sami Alawieh, direktur jenderal Otoritas Nasional Sungai Litani, telah mengonfirmasi keparahan krisis tersebut. "Ketinggian air di Danau Qaraoun turun hingga setengah dari kapasitas totalnya," katanya. "Hal ini tidak hanya memengaruhi irigasi, tetapi juga produksi tenaga listrik hidroelektrik, sehingga memperburuk krisis energi di Lebanon."

Selain ladang dan sungai, kekeringan juga mulai berdampak pada rumah tangga di Lebanon. Otoritas air telah mulai memberlakukan pembatasan ketat, mendorong warga untuk menghemat air sebanyak mungkin.

"Orang-orang lupa bahwa kekeringan tidak hanya berdampak pada petani," ujar Hamdan. "Kekeringan berdampak pada kita semua, mulai dari air minum, sanitasi, bahkan kehidupan sehari-hari."

Tanpa adanya solusi yang dapat diperkirakan dalam waktu dekat, para petani dan ahli di Lebanon menyerukan aksi darurat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait