Lebih lanjut, dalam amanat tersebut disampaikan bahwa tema Hari Santri tahun ini memiliki relevansi kuat dengan tantangan zaman.
Santri diharapkan tidak hanya menjaga nilai-nilai keislaman, tetapi juga aktif membangun peradaban dunia yang damai, berkemajuan, dan berkeadaban.
Menteri Agama juga menyinggung sejumlah langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ekosistem pesantren, di antaranya melalui Undang-Undang Pesantren, Dana Abadi Pesantren, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi santri.
“Kepada seluruh santri di Tanah Air, jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawatlah tradisi pesantren, tetapi juga peluklah inovasi zaman,” demikian pesan Menteri Agama.
Usai membacakan amanat tersebut, Wakil Wali Kota Elzadaswarman menegaskan Pemko Payakumbuh akan terus bersinergi dengan lembaga keagamaan dalam memperkuat peran santri sebagai agen pembangunan dan penggerak kemajuan daerah.
“Pemko Payakumbuh siap mendampingi dan memberdayakan potensi besar para santri. Mereka bukan hanya penjaga nilai keagamaan, tapi juga aset penting bagi kemajuan daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh, Hendri Yazid, mengatakan bahwa Hari Santri tahun ini menjadi pengingat untuk meneguhkan kembali jati diri santri di tengah tantangan era digital.