Cara Saudi menarik nama-nama besar, seperti Ronaldo dan Neymar, adalah bagian dari upaya ambisius mereka dalam menjadikan liga sepak bolanya untuk masuk elite global.
Klub-klub mereka sudah merajalela di tingkat regional. Beberapa di antaranya, bahkan langganan kampiun Liga Champions Asia.
Kini, mereka membidik panggung lebih besar dan lebih tinggi lagi. Mereka kini ingin masuk 10 liga terbaik di dunia. Dan Saudi serius soal ini.
Berbagai langkah pun sudah mereka tempuh, termasuk menswastanisasi klub-klub sepak bolanya.
Swastanisasi itu, di antaranya ditempuh dengan mengakuisisi saham klub sepak bola, lewat Public Investment Fund (PIF), yang merupakan lengan investasi Saudi.
Demi Visi Saudi 2030
PIF yang merupakan pemilik Newcastle United dan sukses mengubah klub Liga Inggris itu menjadi tim yang sangat kuat, kini menjadi pemilik 75 persen Al Ittihad, Al Ahli, Al Nassr, dan Al Hilal, yang keempatnya adalah klub besar Saudi.
Dengan membenamkan modal ke klub-klubnya, Saudi berusaha mengubah liga sepak bolanya menjadi semakin besar dan menarik, sekaligus meningkatkan profil bisnisnya untuk kemudian bisa menghasilkan pemasukan yang semakin besar
Lewat lengan PIF, klub-klub itu menaikkan citra, dan liga Saudi pada umumnya, dengan mendatangkan pemain-pemain hebat di dunia, berapa pun bayarannya.
Tak seperti liga-liga di Eropa, klub-klub liga Saudi tak terikat aturan belanja pemain.