Menurut Menteri PPPA, industri busana dan kecantikan merupakan sektor industri kreatif yang memperlihatkan pertumbuhan yang mengesankan. Berdasarkan Data Kementerian Parekraf, sektor industri kreatif telah menyumbang sebesar 7,8% terhadap PDB nasional, yang didalamnya ditopang oleh subsektor kuliner, fashion dan kriya. Potensi perempuan, khususnya di bidang ekonomi harus terus dikembangkan dan dimaksimalkan, salah satunya melalui UMKM produk fashion dan beauty yang dapat menumbuh kembangkan perekonomian Indonesia.
“Perempuan di industri fashion dan beauty Indonesia juga kerap menghadapi tantangan besar seperti nilai-nilai patriarki yang masih mengakar di masyarakat. Maka, dukungan dari keluarga sangatlah penting dalam membagi peran dan tanggung jawab di rumah agar perempuan dapat berkembang dalam bisnisnya," jelas Menteri PPPA.
Dibutuhkan dukungan, sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan. Adanya wadah seperti IFA merupakan kesempatan bagi para UMKM untuk bersinar, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas jangkauan pasar mereka. Menteri PPPA berharap IFA dapat menjadi mitra Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dalam menjalankan tugas dan misi untuk memberdayakan perempuan.
drg. Devya Linda selaku salah satu dari 8 (delapan) founder IFA menyebut jika IFA 2024 menjadi ajang untuk memperkenalkan merek-merek lokal ke kancah Internasional.