"Sudah ada keaepakatan pembayaran 5,5 juta, saya langsung menuju bagian depan kasir dan akan mentransfer dana, tiba-tiba si Fadli ini datang dan bilang kalau bosnya bernama Irfan tidak mau transfer dan maunya secara tunai. Saya bilang bapak kan atas nama BFI, jadi saya akan transfer ke BFI. Fadli ini ngotot dan tetap mengatakan Bosnya itu mau secara tunai," ungkap Johan
Lanjut kata Johan, bahwa setelah akan mengambil uang di ATM BRI. Dirinya kaget karena motornya yang terparkir sudah tidak ada lagi dihalaman parkir.
"Pas saya akan ke ATM, oknum dari Lintas Borneo ini memerintahkan temannya untuk menemani saya ke ATM. Pas saya buka pintu, motor saya sudah tidak ada dihalaman parkir, saya langsung marah, saya tanya mana motor saya. Fadli ini sudah kelihatan kalang kabut dan mengatakan kalau motor saya ada, berarti saya diajak ke kantor itu memang sengaja untuk dijebak supaya niatan mereka menyembunyikan motor saya ini memang sudah ada. Dan itu yang membuat saya keberatan," tegas Johan seraya menambahkan.
Bahwa dirinya seudah membuat laporan ke Polres Gorontalo Kota, akan menyurati Lembaga DPRD serta OJK dan SPPI agar tidak ada lagi banyak korban pencurian atau penarikan secara paksa oleh pihak BFI Finance yang notabene merugikan masyarakat Gorontalo.