Brik mengatakan bahwa bila Israel melancarkan serangan kepada milisi pro Iran di Lebanon, Hizbullah, Negeri Zionis itu akan segera memicu perang regional.
"Jika Israel melancarkan perang pendahuluan, pusat-pusat populasi, pembangkit listrik, anjungan gas, infrastruktur transportasi, infrastruktur industri, dan pangkalan militernya akan menjadi sasaran serangan harian oleh ribuan rudal dan pesawat nirawak," ujarnya kepada Hebrew Channel 12.
Brik menekankan bahwa tentara Israel tidak memiliki kapasitas untuk menanggapi perang regional, baik dalam mempertahankan infrastruktur nasional ini maupun dalam mengalahkan Iran, Hizbullah, dan proksi-proksi mereka. Ia menambahkan bahwa beberapa pihak berpendapat bahwa serangan pendahuluan dapat memberikan keuntungan dalam perang regional yang tak terelakkan.
"Israel sendiri tidak memiliki strategi yang jitu untuk perang regional, bahkan jika dimulai dengan serangan pendahuluan, dan dengan demikian memerlukan dukungan AS. Ketergantungan Israel pada AS sangat penting bagi ketahanannya dalam konflik semacam itu," tambahnya.
Kekhawatiran meningkat tentang pecahnya perang regional yang komprehensif menyusul pembunuhan Israel terhadap komandan utama Hizbullah Fuad Shukr dalam serangan udara Israel di pinggiran kota Beirut pada tanggal 30 Juli.
Sehari setelah itu, kepala politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di ibu kota Iran, Teheran. Pembunuhannya dikaitkan dengan Israel, meskipun Tel Aviv tidak mengaku bertanggung jawab.