Jumlah tersebut didorong oleh peningkatan yang cukup besar dalam penerimaan pegawai pemerintah serta pekerja yang kembali dari mogok kerja di industri otomotif dan hiburan.
"Ketahanan pasar tenaga kerja Amerika berarti bahwa penurunan suku bunga lebih awal tidak mungkin terjadi, prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama muncul kembali dalam perkembangan yang mendukung imbal hasil Treasury dan dolar AS, dan merupakan berita buruk bagi negara-negara yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas," ujar Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades kepada Reuters.
Bank Sentral Eropa, Bank of England (BoE), Norges Bank dan Swiss National Bank juga akan mengadakan pertemuan kebijakan pada hari Kamis pekan ini.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi. dilansir cnbcindonesia.com