Pergerakan akvitisme kekinian berbeda, lakukan proraganda, agitasi dengan modal followers media sosial yang dibanjiri opini kosong, aksi di campuri orientasi politik yang kotor dan hoax. Tak heran, influencer, bahkan artis batiba banyak yang memilih menjadi aktivis dadakan. Jikalau Gie hidup hari ini, mungkin tidak lagi memilih turun ke jalan, sebab tidak lagi punya faedah.
Padahal yang penting, syarat menjadi aktivisme pergerakan itu selain keberanian hidup untuk mengatakan benar, tetapi butuh konsep, sebab jika tidak, hanya menjadi ikan buta. Sebab kaum pergerakan atau sang demonstran penjaga moral bangsa, harus jadi jangkar yang jujur, “lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan,” kata Gie.
Desain sosial-negara yang diimpikan pemerintah yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Gie berikrar untuk menjadi moral-force, anti penindasan, dan menyuarakan kebenaran. Orang heran betapa tubuh kurusnya bisa memikul bobot idealismenya yang sangat berat. Idealisme yang ternyata membuatnya hidup kesepian dan terasing.
