Selain itu, untuk BPJS Ketenagakerjaan, pemda baru menganggarkan Rp.3 Miliar. Program ini akan dirasakan masyarakat ketika tenaga kerja mengalami risiko atau musibah. Semisal bapak ibu pergi ke kebun dan kemudian terjadi kecelakaan kerja berupa kena barang tajam, maka itu mendapat anggaran dari BPJS Ketenagakerjaan untuk perlindungannya. Ini salah satu strategi untuk memutus ketidakmampuan masyarakat miskin kedepan ketika kepala rumah tangganya tertimpa musibah.
“Sengaja kedua Kepala BPJS ini dihadirkan oleh pak bupati karena keduanya punya peran sebagai garda terdepan, seperti visi pohuwato sehat terkait kesehatan, kemudian visi pohuwato sejahtera yang melekat pada ketenagakerjaan”, ujar Kepala Bapppeda, Irfan Saleh.