Bambang menegaskan, pembangunan IKN juga sudah terpaut dan sejalan dengan target-target global, yakni komitmen untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengembangkan Locally Determined Contribution (LCD), yang merupakan bagian dari National Determined Contribution (NDC), yakni komitmen untuk membangun kota yang rendah karbon dan memiliki ketahanan iklim di masa depan.
Selain itu, IKN juga akan sejalan dengan target global yakni keanekaragaman hayati atau biodiversity, dengan menjadi kota yang mampu menyerap karbon dengan reforestasi, juga mendorong kekayaan flora dan fauna yang sudah diakui dunia.
Selain itu, Bambang juga menekankan bahwa Nusantara harus menjadi pusat kebudayaan bagi generasi muda di masa depan.
“IKN juga akan menjadi pusat kebudayaan bagi para milenial dan generasi Z, jadi harus kita pikirkan dan perkirakan dengan matang, budaya apa yang akan relevan dengan mereka di tahun 2045 nanti? Kita harus siapkan itu,” ujarnya.
Intinya, selain sebagai kota untuk menjaga konservasi alam, Bambang juga menekankan bahwa IKN akan mendukung kota cerdas yang selaras dengan budaya di Nusantara.
“Selain untuk menjaga daya dukung lingkungan, dan mengembangkan smart living, smart working, juga smart learning, semua tentu harus selaras dengan ke-Indonesia-an kita, menjadi laboratorium hidup yang hijau dan positif atau positive living lab, juga dapat menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan budaya,” tuturnya. dilansir antaranews.com