CARAPANDANG - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan bahwa ibu kota di Kalimantan Timur akan dibangun menjadi kota hutan berkelanjutan, yang merupakan gabungan dari kota yang inklusif, hijau, dengan ketahanan yang tinggi.
“Jadi dari 256 ribu hektar area yang akan dibangun untuk IKN, sebetulnya hanya 25 persen atau sekitar 160 ribu hektar yang akan kita bangun menjadi kota, sisanya 65 persen adalah hutan tropis, yang merupakan kombinasi dari kota yang inklusif, hijau, dengan ketahanan atau resilience yang tinggi,” kata Bambang pada diskusi tentang Kebudayaan dan Konservasi dalam Konsep Kota Hutan IKN yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Bambang mengatakan, Indonesia sebelumnya telah menjadi negara yang dituduh melakukan deforestasi. Untuk itu, pembangunan IKN kali ini dilakukan dengan perencanaan dan konsep yang matang untuk reforestasi, yaitu mengembalikan fungsi hutan, yang akan selaras dengan pembangunan kota hijau sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.
“Kami sendiri melihat bahwa IKN adalah singkatan atau abreviasi dari Investment (Investasi), Knowledge (Pengetahuan), dan Nature (Alam), karena kita yakin bahwa untuk mencari satu bentuk kota hutan yang berkelanjutan, akan banyak konsep-konsep baru yang nanti saling melengkapi, dan kita tahu akan ada sesuatu yang baik di sana,” katanya.