“Kita mampu mewujudkan segala cita-cita dengan kerja sama dan ta’awun (kebersamaan). Seluruh aktor ekonomi syariah di negara kita mesti memainkan peran dengan baik sehingga Indonesia akan menjadi pemain utama ekonomi-keuangan syariah di tingkat global,” jelas Wapres.
Selain itu, tambah Wapres, dari sisi regulasi dan kelembagaan, pemerintah telah membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) beserta program-programnya di setiap provinsi termasuk Jawa Tengah.
Wapres mengimbau agar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dapat dilakukan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat tidak hanya untuk umat Muslim, tapi seluruh masyarakat. “Saya perlu menekankan kembali bahwa ekonomi dan keuangan syariah tidaklah eksklusif milik umat Islam.
Bisnis ini dapat menguntungkan siapa saja, terlepas dari agama dan kepercayaan yang dianut. Sifat inklusif ini yang menjadikan ekonomi syariah berkembang pula di negara-negara non-Muslim,” papar Wapres. Wapres mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama bergandengan tangan dengan pemerintah mewujudkan agenda-agenda pembangunan nasional melalui generasi Gusjigang.