"Uni Eropa harus berani, bukannya berstandar ganda"
Anggota parlemen independen Italia Dino Giarruso mengatakan anak-anak, laki-laki, perempuan dan warga sipil dibunuh hanya karena mereka orang Palestina.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pembunuhan tersebut termasuk bayi baru lahir di inkubator yang meninggal karena Israel memutus aliran listrik ke rumah sakit. "Inilah yang terjadi di Palestina," kata Giarruso.
Anggota parlemen Irlandia Grace O'Sullivan, dari kelompok Green, mengatakan bahwa Parlemen Eropa telah gagal menyerukan gencatan senjata dan merespons pelanggaran terhadap hukum internasional.
Dia mencatat bahwa PM Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan sayap kanannya menjadi semakin "berani dengan diamnya Anda."
O'Sullivan mendesak para anggota parlemen lainnya untuk menghentikan perdagangan dan mengakui negara Palestina. "Uni Eropa harus berani, bukannya berstandar ganda," tambahnya.
Israel meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober.
Otoritas di Gaza pada Selasa mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang masih berlangsung di daerah kantong yang terkepung itu telah meningkat lebih dari 14.500 orang, termasuk lebih dari 6 ribu anak-anak dan 4 ribu perempuan.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi. dilansir antaranews.com