"Selama beberapa pekan, kami menjual habis semua hasil produksi kami karena tingginya permintaan," ujar Tabay.
Cokelat dubai, yang menggunakan knafeh, pastri filo parut renyah yang biasa ditemukan pada hidangan pencuci mulut khas Turki dan Timur Tengah, dan pistasio, sangat menggugah selera bagi masyarakat setempat, urai pembuat roti tersebut.
Menurut pandangan Tabay, antusiasme terhadap cokelat batangan ini merupakan sebuah tren fesyen.
Cokelat dubai, camilan berupa cokelat batangan padat yang dihias menggunakan tangan dan memiliki rasa yang unik, dengan ciri khasnya terletak pada krim pistasio yang mewah, dilaporkan diciptakan pada 2021 di Uni Emirat Arab (UEA) oleh seorang pengusaha wanita dan dengan cepat meraih popularitas berkat para pemengaruh (influencer) media sosial yang membagikan video saat mereka mencicipi penganan ini dan memberikan komentar.
Kesuksesan cokelat itu menginspirasi banyak penirunya di seluruh dunia, termasuk Turki, di mana para produsen cokelat memproduksi berbagai variasi dari cokelat batangan yang viral tersebut.
Kendati harganya lebih mahal dibandingkan cokelat batangan biasa, popularitas cokelat Dubai tidak menunjukkan penurunan untuk saat ini di Turki.
"Ada knafeh dan cokelat di dalam camilan ini, dan ini menciptakan rasa yang luar biasa. Saya sangat menyukainya!" tutur konsumen bernama Sema Emiroglu kepada Xinhua usai membeli lima batang cokelat berukuran besar untuk keluarganya