Ditambah kasus terbaru di pulau Rempang, menambah catatan buruk di rezim ini. Permasalahan ini menyakiti hati rakyat, hanya demi investasi pemerintah tega “mengusir” warga negaranya sendiri. Mana komitmen pemerintah dalam melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Mereka harusnya dilindungi dan bisa hidup bahagia di tanah leluhur mereka. Bukan diusir atas nama investasi yang cuannya juga belum jelas lari kemana. Apakah benar-benar untuk kesejahteraan rakyat atau hanya untuk kepentingan dan kemakmuran segelintir orang.
Melihat catatan singkat di atas, maka kerja-kerja yang dilakukan oleh presiden Jokowi belum lah sempurna dan masih banyak kekurangan. Sehingga jika ada gelombang menginginkan perubahan jangan dijadikan “musuh” yang dianggap tidak pantas untuk menggantikan estafet kepemimpinannya.
Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Jangan lah anti kepada perubahan, jika arus perubahan nanti membawa bangsa ini sesuai dengan tujuan dari dilahirkannya bangsa ini yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 maka cita-cita berbangsa dan bernegara ini akan segera tercapai. Siapapun presiden yang terpilih nanti tetap berkomitmen menjalankan amanat konstitusi yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial. Semoga