Beranda Feature Tarif Impor Berpotensi Picu Masalah bagi Konsumsi Kopi Harian Warga Amerika

Tarif Impor Berpotensi Picu Masalah bagi Konsumsi Kopi Harian Warga Amerika

Orang-orang berjalan melewati kedai kopi Starbucks di Washington DC, Amerika Serikat, pada 5 Maret 2021. (Xinhua/Ting Shen)

0
Xinhua

 Amerika Serikat mengonsumsi lebih dari 1,36 miliar kg kopi setiap tahun, menjadikannya pasar kopi terbesar di dunia. Dampak kenaikan tarif ini dirasakan oleh seluruh industri, mulai dari perusahaan kopi raksasa hingga usaha kecil dan menengah.

   Oleh Ada Zhang

CARAPANDANG.COM, NEW YORK CITY -- Bagi banyak warga Amerika, hari tak dimulai tanpa secangkir kopi. Namun, gelombang tarif baru untuk impor kopi mungkin akan segera membuat ritual harian itu menjadi lebih mahal.

   Harga kopi di Amerika Serikat (AS) melonjak 14,5 persen pada Juli 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, dengan harga eceran rata-rata untuk satu pon kopi bubuk mencapai 8,41 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.255), menurut Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics/BLS) AS.

   Kenaikan tersebut terjadi sebelum AS mengenakan tarif sebesar 50 persen pada kopi dari Brasil, produsen utama dunia, sebelumnya pada bulan ini, sebuah langkah yang dapat mendorong harga kopi lebih tinggi lagi.

   "Tarif 50 persen tidak hanya akan memengaruhi kami, tetapi kemungkinan besar akan menghilangkan semua kopi Brasil yang masuk ke AS," kata Dan Hunnewell, salah satu pendiri Coffee Bros, sebuah perusahaan penyangrai kopi yang berbasis di New York. "Ini tidak berkelanjutan."

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait