CARAPANDANG - Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP). Keputusan tersebut menyusul serangkaian skandal politik yang memicu tekanan agar dirinya mengundurkan diri.
Seperti dikutip CNN, Rabu (14/8/2024), Kishida menyatakan sudah saatnya LDP menjadi partai yang berbeda. "Saya membuat keputusan berat ini dengan tekad kuat untuk melanjutkan reformasi politik berdasarkan kepercayaan rakyat," ujarnya.
Menurut Kishida, pemilu yang transparan dan terbuka serta debat yang bebas dan dinamis kini lebih penting dari sebelumnya. "Langkah pertama yang jelas untuk menunjukkan bahwa LDP akan berubah adalah dengan mundurnya saya," tambahnya.
LDP merupakan partai penguasa di Jepang sejak didirikannya pada 1955. Namun, selama beberapa bulan terakhir, LDP terlibat salah satu skandal politik terbesar di Negara Matahari Terbit itu.
Dua faksi berpengaruh di LDP dituduh tidak melaporkan pendapatan dan pengeluaran mereka secara benar. Selain itu, mereka diduga mengalihkan dana politik untuk menyuap anggota parlemen.
Selama hampir tiga tahun menjabat, Kishida berjanji untuk memberantas korupsi dan mereformasi partai. Termasuk membubarkan faksi-faksi dan bertindak tegas terhadap anggota parlemen yang terlibat korupsi.