The Archipelago street dibangun sebagai ruangan pameran yang berisi 11 benda seni Indonesia untuk UNESCO. Di antaranya berisi replika tengkorak manusia purba, maket Borobudur, maket Prambanan, relief Samudra Raksa, Lukisan Kematian Kumbakarna karya Nyoman Mandra, Garuda Wisnu Kencana karya Nyoman Nuarta, suvenir perak Borobudur, patung pemain Seruling, dan angklung robot karya Eko Mursito.
Selain itu, terdapat peta dan inventaris digital yang menawarkan ikhtisar dari keseluruhan 66 warisan budaya dan alam UNESCO di Indonesia.
4. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO
Bahasa Indonesia kini mendapatkan tempat istimewa di kancah internasional. Sidang Umum UNESCO pada 20 November 2023 telah menyetujui secara bulat usulan Pemerintah Republik Indonesia agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi pada Sidang Umum UNESCO. Keputusan tersebut ditandai dengan diadopsinya Resolusi 42 C/28 secara konsensus dalam sesi Pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis.
Total sekarang terdapat sepuluh bahasa resmi Sidang Umum UNESCO yang terdiri atas enam bahasa PBB yaitu bahasa Inggris, Prancis, Arab, Tionghoa, Rusia, dan Spanyol serta empat bahasa negara anggota UNESCO lainnya, yaitu bahasa Hindi, Italia, Portugis, dan Indonesia.