CARAPANDANG - Sebanyak 68 guru dari berbagai sekolah di Indonesia mengikuti pelatihan kepemimpinan dalam konteks Science, Technology, Engineering and Math (STEM) atau TF-STEM Leadership Programme guna meningkatkan capaian kualitas STEM murid-murid di Indonesia.
"Program ini bagian dari kerja sama tiga tahun yang melibatkan tiga pihak dan bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas kepemimpinan bagi pengajar STEM," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, IGAK Satrya Wibawa, melalui rilis pers yang diperoleh di Jakarta, Selasa.
Selain untuk meningkatkan kapabilitas, program tersebut juga untuk membentuk komunitas pembelajaran STEM dalam lingkungan sekolah di Indonesia, tambah Igak.
Program pelatihan yang berlangsung selama sepekan itu berakhir pada Minggu (29/10) dan diadakan di kampus National Institute Education Singapore (NIE).
NIE merupakan pusat pelatihan para guru-guru sekolah di Singapore yang terafiliasi dengan Nanyang Technological University (NTU).
Kegiatan tersebut, kata Igak, merupakan kolaborasi bersama antara Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tehnologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), khususnya direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, dengan Temasek Foundation dan NTU.