CARAPANDANG - Pengamat ekonomi yang juga pakar moneter Universitas Jember Adhitya Wardhono PhD mengatakan bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) harus mendorong terwujudnya transformasi ekonomi di tingkat pusat hingga daerah.
"Arsitektur RAPBN 2024 disusun untuk menyikapi dampak dari perubahan yang ada dalam mempercepat transformasi ekonomi menjadi salah satu agenda wajib di 2024," katanya dalam keterangan tertulis di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
Untuk itu, lanjut dia, perlu adanya respons yang agresif dari kebijakan fiskal yang akan disusun di masa depan untuk mempercepat target tersebut dan fokus utama dalam kebijakan fiskal pada masa depan harus bersifat responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam perekonomian global dan nasional.
"Indonesia juga harus bersiap dengan perubahan-perubahan atau sentimen yang juga berasal dari pasar keuangan maupun moneter global karena tidak dapat dipungkiri bahwa sentimen pasar keuangan dan moneter negara lain menjadi sumber guncangan (shock) yang relatif besar pengaruhi perubahan ekonomi dan sosial Indonesia," tuturnya.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unej itu mengatakan tidak kalah penting yang harus menjadi perhatian pemerintah bahwa peningkatan produktivitas sektor ekonomi, pengembangan ekonomi hijau, transformasi digital, dan integrasi ekonomi daerah perlu juga ditekankan untuk mencapai percepatan transformasi ekonomi Indonesia.