Penjurian berlangsung pada bulan Desember dengan dewan juri terdiri atas tokoh pers, pengamat, dan akademisi yang menguasai bidang jurnalistik sesuai kriteria penilaian dan bekerja secara profesional.
"Pemenang untuk setiap kategori akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp35 juta," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun mengatakan Anugerah Jurnalistik Adinegoro merupakan apresiasi PWI untuk masyarakat pers yang bekerja dengan semangat profesionalisme.
"Sebagaimana anugerah olah raga dan anugerah kebudayaan,“ ujarnya.
Kata dia, tema merawat semangat mebangsaan dan demokrasi, diangkat dari kutipan Adinegoro pada 1953.
Sebagaimana diketahui, Adinegoro yang bernama lengkap Djamaluddin Gelar Datuk Maradjo Sutan, dikenal sebagai perintis jurnalistik Indonesia.
"Tulisan-tulisan Adinegoro, yang beredar pada era 1950-an, banyak menekankan pentingnya merawat semangat kebangsaan dan demokrasi. Sebuah tema yang tetap relevan dengan persoalan bangsa hingga sekarang," katanya menegaskan.