"Minyak mentah kini menjadi katalis penurunan... karena investor memandang tingginya harga minyak sebagai alasan bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari yang direncanakan untuk mengekang inflasi," kata analis di perusahaan konsultan energi Gelber & Associates dalam sebuah catatan. dilansir antaranews.com