Pertama, Retno menyebut ASEAN harus terus memerankan kepemimpinannya dalam pengembangan arsitektur dan kerja sama di Indo-Pasifik.
“Saya tekankan mengenai pentingnya ASEAN yang kuat dan bersatu. ASEAN yang relevan, ASEAN yang matters dan berperan sentral di kawasan. ASEAN yang dapat merespons berbagai tantangan di kawasan dengan sigap,” tutur dia.
Ia pun mengatakan bahwa ASEAN harus memastikan Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan yang damai, terbuka, dan inklusif—yang mengedepankan dialog dan kolaborasi konkret dengan pendekatan win-win dan bukan pendekatan zero- sum.
Selain itu, penghormatan dan implementasi hukum internasional perlu dijalankan secara konsisten.
Oleh karena itu, kata Retno, pengarusutamaan implementasi ASEAN Outlook on the Indo- Pacific dalam seluruh mekanisme ASEAN menjadi sangat penting, sebagaimana ditunjukkan Indonesia selama keketuaannya tahun lalu dengan menyelenggarakan ASEAN-Indo Pacific Forum dan penguatan hubungan dengan Pacific Island Forum dan Indian Ocean Rim Association (IORA).
Kedua, Menlu Retno menegaskan bahwa ASEAN harus memiliki pendekatan yang komprehensif untuk isu keamanan.
Isu ketahanan pangan, energi, dan keuangan diproyeksikan akan menjadi tantangan ekonomi utama yang dihadapi ASEAN di masa depan.