CARAPANDANG - Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI Mahfud Md. mengatakan bahwa masyarakat masih kerap menyalahartikan politik sebagai sesuatu yang kotor.
Padahal, menurut dia, yang kotor adalah para pemain politik di dalamnya. Politik itu sendiri tidaklah bersifat kotor.
"Kadang kala politik itu sering diartikan kotor. 'Ih, jangan berpolitik kamu, politik itu kotor'. Enggak. Yang kotor itu pemainnya," kata Mahfud dalam Dialog Kebangsaan di Pondok Pesantren Annida Al Islamy, Bekasi, Senin (4/12) malam.
Kepada warga pesantren, Mahfud mengingatkan bahwa beragama dan bernegara atau berpolitik seperti saudara kembar yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya dapat berfungsi sebagai pengawal bagi satu sama lain.
Apabila muslim bersikap apatis terhadap politik, menurut dia, hal tersebut dapat berarti suatu kegagalan bagi negara.
Mahfud menilai, berpolitik yang baik juga artinya memelihara nilai-nilai luhur kehidupan beragama untuk berbangsa dan bernegara. Hal ini perlu dipahami sehingga politik tidak melulu dikaitkan dengan sesuatu yang buruk.
Mahfud juga memandang bahwa sikap mencintai tanah air termasuk bagian dari refleksi keimanan. Oleh sebab itu, dia mengajak masyarakat muslim untuk senantiasa menjaga negara Indonesia, yang didirikan oleh para tokoh politik dan tokoh agama, dengan baik.