CARAPANDANG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak variatif seiring penurunan inflasi dalam negeri periode Mei 2023.
IHSG dibuka melemah 10,32 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.623,12. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,83 poin atau 0,30 persen ke posisi 943,74.
"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 6.600 hingga 6.708," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia periode Mei 2023 sebesar 4 persen year on year (yoy) atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,33 persen (yoy).
Secara bulanan, inflasi tercatat 0,09 persen month to month (mtm) atau di bawah periode sebelumnya sebesar 0,33 persen mtm, serta inflasi inti (core inflation) tercatat sebesar 2,66 persen (yoy).
Inflasi tahunan tertinggi terjadi pada sektor transportasi yang tumbuh 10,62 persen (yoy), perawatan pribadi dan jasa lainnya tumbuh 4,48 persen (yoy), serta oleh makanan, minuman dan tembakau yang tumbuh 4,27 persen (yoy).
Dari mancanegara, China melaporkan Caixin Services PMI periode Mei 2023 di level ekspansif yakni 57,1 atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 56,4.
Caixin Composite PMI periode Mei 2023 tumbuh 55,6 atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya 53,6.