Jika situasi ini berlanjut tanpa intervensi efektif, kata Imran, virus hepatitis akan membunuh lebih banyak orang setiap tahunnya. Jumlah kematiannya akan lebih tinggi bahkan jika dibandingkan dengan gabungan kematian akibat malaria, tuberkulosis, dan HIV/AIDS pada 2040.
Imran menambahkan, hepatitis B dan C terjadi tanpa disadari. Gejalanya baru timbul setelah penyakit berkembang menjadi masalah hati yang serius atau kanker. “Yang sudah terdiagnosis pun baru sedikit yang mendapatkan pengobatan,” kata Imran.
Secara global, hanya 10 persen orang dengan hepatitis B kronis yang didiagnosis di seluruh dunia. Dan hanya 22 persen di antaranya yang menerima pengobatan. Berarti, hanya 2 persen saja yang ditangani hingga ke pengobatan. Pada hepatitis C, hanya 21 persen orang di dunia yang terdiagnosis dan 62 persen di antaranya menerima pengobatan. Berarti, hanya 13 persen saja yang ditangani hingga pengobatan.