“Kami mengerti (final) Satria Muda dan Pelita Jaya adalah tradisi yang mendominasi bertahun-tahun. Saya harap tahun ini (giliran kami). Kami punya pemain lokal dan asing yang bagus. Kami menantikan tantangan dari Pelita Jaya,” ujar David Singleton, pelatih Prawira.
Laga Pelita Jaya vs Prawira ini menjadi final yang ideal. Kedua tim memiliki rekor imbang sepanjang musim. Keduanya mencetak menang-kalah 27-3. Posisi Prawira lebih unggul dengan selisih poin.
Saat babak playoff, kedua tim juga mengemas 4-0. Prawira menyingkirkan Bumi Borneo dan Dewa United Banten. Sedangkan Pelita Jaya menghentikan Bali United dan juara bertahan Satria Muda.
Dalam rekor pertemuan pada musim ini Prawira memang lebih unggul. Mereka menang 2-0 di musim reguler. Pertama dengan keunggulan 69-45 di Seri Bali. Kemudian menang dramatis 84-82 melalui perpanjangan waktu di Seri Bandung. (rag)
Juara musim ini nanti akan mengukir sejarah tersendiri dalam perjalanan dua dekade IBL. Jika Pelita Jaya juara, mereka menjadi tim pertama yang berhasil mengawinkan dua gelar. Sebelumnya Pelita Jaya menjadi juara turnamen pramusim Indonesia Cup 2022.
“Saya berharap final nanti akan berjalan efisien untuk kedua tim. Kita akan lihat apa yang sudah kami latih dan praktekkan sampai final ini. Saya kira ini akan sangat menarik,” kata pelatih Pelita Jaya Djordje Jovicic dalam jumpa pers pada Selasa (18/7) di kawasan Senayan, Jakarta.