Indeks dolar AS menyentuh level tertinggi sejak November di 106,1. "Dari sini indeks ini mengincar level di sekitar 107,20," kata analis di bank Westpac Australia.
"Hanya sedikit mata uang yang akan menolak tema ketahanan makro dolar yang bullish dan euro serta yuan China terlihat lebih rentan dibandingkan kebanyakan mata uang lainnya." Pekan lalu terdapat lebih banyak tanda bahwa bank sentral selain The Fed sudah mencapai akhir siklus kenaikan suku bunganya.
Franc Swiss telah jatuh melewati rata-rata pergerakan 200 hari dan mencapai titik terendah sejak Juni setelah bank sentral secara mengejutkan mempertahankan suku bunga jangka pendeknya.
Yen perlahan tapi pasti merosot menuju angka 150 per dolar karena para pengambil kebijakan terjebak dalam pengaturan yang sangat longgar. Tingkat psikologis ini dipandang sebagai garis merah bagi Kementerian Keuangan, yang telah meningkatkan peringatan mengenai kemungkinan intervensi dalam beberapa pekan terakhir.
Para pedagang menantikan pertemuan para pemimpin politik dan pejabat Bank Sentral Jepang (BoJ) pada Selasa. Yen mencapai 148,97 terhadap dolar pada Senin (25/9) dan terakhir diperdagangkan pada 148,72. dilansir antaranews.com