“Pengambilan sumpah jabatan bukan hanya soal rutinitas atau SOP saat sesi pelantikan. Patut diingat, selalu ada risiko ketika sumpah dilanggar. Ini berlaku bukan hanya bagi saudara Budi Arif yang dilantik hari ini, tapi juga bagi seluruh ASN yang dilantik dan bersumpah atas nama Allah SWT dan di bawah Kitab Suci,” ujarnya lagi.
Asisten Administrasi Umum itu juga mengingatkan, bahwa selama ini banyak sikap dan perbuatan ASN yang dipandang sebagai hal-hal kecil dan tidak akan menimbulkan dampak apa pun. Akan tetapi, justru hal-hal kecil tersebut tanpa disadari telah menjadi wujud dari pelanggaran sumpah jabatan yang telah diucapkan.
“Jadi, pelanggaran atas sumpah jabatan itu bukan sekadar soal korupsi atau pelanggaran berat lainnya. Oleh karenanya, ASN harus senantiasa menjaga integritas dalam setiap pelaksanan tupoksi. Jangan menyepelekan atau memandang pelanggaran-pelanggaran kecil sebagai hal-hal yang sudah biasa dan lumrah,” ucap Andri menekankan.
Di samping itu, Andri Yulika juga menekankan bahwa rotasi adalah mekanisme yang biasa terjadi di lingkup pemerintahan, yang semata-mata bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Oleh karena itu, ia meminta agar pejabat baru dapat melanjutkan, memperbaiki, dan meningkatkan capaian-capaian positif yang telah diraih pejabat sebelumnya.