CARAPANDANG - Salah satu tantangan mendasar bagi penyandang disabilitas sensorik netra adalah kemampuan mereka melakukan pengenalan lingkungan. Tidak berfungsinya kemampuan visual, membuat mereka terkendala mengenali obyek di sekitarnya.
Akibatnya, mereka bisa menabrak obyek di lingkungan sekitar, dan menghambat mobilitas mereka. Untuk itu mereka membutuhkan bimbingan bagaimana mengoptimalkan panca indera lain, sehingga membantu meningkatkan mobilitas.
Untuk membantu penyandang disabilitas sensorik Netra meningkatkan akses terhadap lingkungan sosialnya, Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi memberikan layanan yang disebut orientasi lingkungan.
“Tujuan orientasi lingkungan ini agar penerima manfaat mampu melakukan aktivitas secara mandiri seperti ke toilet, ke dapur untuk mengambil makanan, dan ke berbagai fasilitas yang ada di STPL tanpa harus tergantung pada orang lain," kata Instruktur Orientasi Lingkungan STPL Ferdo Suhantono (24/8).
Targetnya, menurut Ferdo hingga akhirnya nanti dia akan mampu melakukan perjalanan sendiri sesuai tujuan yang diinginkan. "Secara praktis orientasi lingkungan ini menggunakan metode lima M, yaitu meraba, mendengar, merasa, mencium dan melihat," ungkap Ferdo.
Salah satu penerima layanan adalah Sa'ani. Warga Tambun, Jawa Barat, ini kesulitan mengenali lingkungannya. Karena belum mengenal teknik mengenali lingkungannya, ia sering menabrak obyek sekitar.