Senada dengan itu, Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahgara (Kemenpora), Bayu Rahadian, mengungkapkan O2SN merupakan bentuk implementasi dari pengembangan pembinaan olahraga jangka panjang yang sesuai dan mendukung desain DBON. “Ini merupakan langkah konkret, kolaborasi, dan kontribusi dari Kemendikbudristek dalam mendukung DBON sesuai dengan amanat Presiden dalam memperbaiki tata kelola khususnya ekosistem pembinaan olahraga di Indonesia,” tutur Bayu.
Kepada para peserta, Bayu mengingatkan bahwa yang terpenting pada ajang kompetisi ini adalah prosesnya. Tidak hanya prestasi, kata Bayu, tetapi proses di mana ke depan para peserta didik harus terus berkembang untuk berkontribusi di kancah internasional. “Tanpa adanya kompetisi, tidak akan bisa mengetahui sejauh mana kemajuan dan prestasi olaragawan. Untuk itu, manfaatkanlah kesempatan ini untuk unjuk gigi di level nasional,” ucapnya.
Terdapat sembilan cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada O2SN 2023. Untuk jenjang SD, ada cabang olahraga senam, atletik, bulutangkis, renang, karate, dan pencak silat. Untuk SMP, SMA, dan SMK, terdapat cabang olahraga atletik, bulutangkis, renang, karate, dan pencak silat. Sementara itu, untuk PDBK, ada catur, tenis meja, bocce, atletik, dan bulutangkis.