SHARE

Kepala Dinas Perindagkop UKM Ibrahim Kiraman mengungkapkan, bahwa kondisi di lapangan, pasokan gas tidak bisa dikatakan langka, karena dari pertamina sudah berupaya untuk menormalkan pasokan gas ke wilayah Kabupaten Pohuwato.

Laporan: Hamid Toliu

POHUWATO, CARAPANDANG.COM - Tabung gas elpiji 3 kg di Kabupaten Pohuwato semakin sulit dicari. Banyak warga yang rela berkeliling mencari tabung gas elpiji 3 kg ke sejumlah pangkalan dan pengecer, namun hasilnya tetap nihil. Kalaupun ada di pengecer yang masih memiliki stok elpiji bersubsidi itu, harganya mencapai Rp 40 ribu per tabung.

Lili, salah seorang Ibu rumah tangga ini mengatakan sangat kesal dengan sulitnya mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg ini. Dia mengaku, sudah tiga hari mencari gas elpiji di beberapa tempat seperti di pasar marisa, para pengecer, namun barang yang dicari tak kunjung didapat. Dia pun memprotes pemerintah yang lamban merespon kebutuhan masyarakat.

“Ini tabung gas so pe susah mo cari pak, di pangkalan so ta daftar samua. Mo beli di pengecer kalaupun ada depe harga sampe empat puluh ribu, tadi so cek habis. Maksudnya pak, biar jo mahal yang penting ada ini barang," ujar Lili kesal.

Ia pun menduga, sulitnya gas elpiji bersubsidi ini turut dipicu oleh banyaknya warga yang memburunya untuk kebutuhan menjelang hari raya.

"Torang hanya minta pak, minimal tambah kamari jo ini depe kuota gas ke pohuwato, supaya nyak langka bagini. Coba itu dinas terkait jangan tutup mata dengan ini gas so langka bagini. Apalagi ini bulan puasa," katanya.

Menyikapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg, Kepala Dinas Perindagkop UKM Ibrahim Kiraman mengungkapkan, bahwa kondisi di lapangan, pasokan gas tidak bisa dikatakan langka, karena dari pertamina sudah berupaya untuk menormalkan pasokan gas ke wilayah Kabupaten Pohuwato.

"Untuk jatahnya ini normal, cuman kendalanya di bulan saja, tentu beda dengan bulan puasa, karena di bulan puasa ini kan kebutuhannya masyarakat banyak, belum untuk persiapan bikin kue menjelang hari raya idul fitri, dan lain-lain, sehingga ini kebutuhan masyarakat meningkat", terang Ibrahim.

Mantan Camat Duhiada'a inipun mengaku sudah berupaya, dimulai dari melakukan koordinasi bersama dengan pihak pertamina, baik Makassar dan Gorontalo. Namun, lagi-lagi katanya, untuk penambahan kuota itu tidak ada.

"Kita akui memang ada kelangkaan gas elpiji di pohuwato, karena hal ini diakibatkan karena permintaan meningkat. Kita juga ada pengurangan kuota satu LO dari pertamina mulai Januari. Meski begitu, di awal puasa kita sudah mengusulkan hal ini ke pihak pertamina untuk penambahan kuota, nah hingga saat ini kuota kita tidak ditambah, yang pasti kita tetap akan berupaya," ujar Ibrahim Kiraman menambahkan.




Tags
SHARE